Mungkin Anda tidak asing lagi jika mendengar tentang
kesenian wayang kulit. Yups, wayang kulit merupakan kesenian tradisional dari
Indonesia terutama berkembang di Pulau Jawa. Kita sebagai warga Negara
Indonesia patut berbangga, karena bangsa kita memiliki kesenian budaya yang
tidak ternilai harganya. Dan, wayang kulit salah satunya. Kesenian wayang kulit
ini tidak dimiliki oleh bangsa lain. Wayang kulit tersebut merupakan ciri khas
bangsa ini dan telah diwariskan secara turun-temurun dari zaman dulu hingga
sekarang. Dan, kesenian tersebut tidak pernah pudar hingga sekarang, walaupun
pengaruh bangsa asing telah memasuki bangsa ini.
Nah, apakah kalian tahu bagaimanakah proses
pembuatan wayang kulit? Wayang kulit terbuat dari bahan kulit kerbau yang sudah
diproses menjadi kulit lembaran. Mengapa harus memilih kulit kerbau daripada
kulit sapi? Karena kulit kerbau tidak mengandung banyak minyak. Biasanya jika
menggunakan kulit sapi yang memiliki kandungan minyak yang berlebih, harus
menunggu proses berminggu-minggu dalam proses pengeringan. Jika kulit kerbau
hanya membutuhkan proses 4-5 hari saja. Pembuatan wayang kulit memang cukup
sulit karena harus memiliki keterampilan dan ketekunan khusus. Dalam
membuat desainnya pun harus memahami setiap filosofi dari setiap bentuk wayang.
Bagi kalian yang ingin mencoba, berikut ini adalah tips dan cara membuat wayang
kulit yakni sebagai berikut:
1. Menyiapkan
lembaran kulit kerbau yang telah dipersiapkan.
2. Kulit-kulit
tersebut yang telah dipersiapkan kemudian di potong menjadi beberapa bagian
lembaran sesuai bentuk wayang yang akan dibentuk.
3. Setelah
memasuki proses pengeringan dan pengerokan kemudian kulit tersebut
dipotong-potong sesuai dengan ukuran bentuk wayang.
4. Kulit
wayang tersebut di pisah satu persatu-satu dan memasuki proses pembuatan.
Biasanya proses ‘jidar’ memakan waktu 1 minggu sesuai dengan kualitas dari
kulit tersebut.
5. Setelah
1 minggu, kulit tersebut memasuki proses pembuatan desain dan pola kasar pada
wayang. Proses pembuatan desain ini biasanya menggunakan pensil atau bollpoint dengan
mengandalkan keterampilan pekerja desain.
6. Melakukan
proses ‘tatah’ atau proses pemutihan pada wayang. Proses ini dilakukan setelah
kulit diberikan pola gambar. Proses ini harus mengutamakan keterampilan pada
pengrajin wayang.
7. Proses
pewarnaan pada wayang, dengan memberikan proses pewarnaan pada bagian wayang.
Proses ini dilakukan setelah selesai pembuatan wayang putihan.
8. Setelah
wayang selesai diwarnai pada bagian-bagian tertentu, wayang tersebut akan
melalui proses pengepresan. Jika pada kualitas kulit yang kurang bagus,
biasanya memakan waktu 3 hari agar permukaan kulit lebih rata.
9. Terakhir
adalah pemasangan gapitan atau tuding agar
dapat digunakan dalam pertunjukan wayang kulit.
Bagaimana, cukup rumit bukan? Tapi, tidak ada yang
rumit, apabila Anda ingin mencoba dan mempraktekkannya. Setelah proses
pembuatan, biasanya wayang-wayang tersebut akan dijual, ada juga yang langsung
diborong dan dikoleksi oleh para kolektor seni. Tapi tidak afdal rasanya, bila
wayang tersebut tidak dimainkan dan dipertunjukkan. Wayang kulit bisa kita
nikmati dalam seni pertunjukan.
sumber : http://athaliawika.blogspot.com
0 Komentar