Apa itu Adat Istiadat? Lalu Apa Hubungannya dengan Wayang








Pengertian Adat 

Adat merupakan salah satu budaya yang menentukan corak kesenian tradisional, kebiasaan, suku bangsa, makanan(kuliner), kasusastraan dan lain-lain. Indonesia mempunyai adat istiadat, suku, bahasa, kebiasaan dan lainnya sejak jaman dahulu hingga sekarang masih ada, masih dilakukan dan masih dipakai di setiap kegiatan. Adat istiadat itu orientasinya pada kepercayaan(religi), sistem sosial, dan tataan masyarakat. Awalnya pada jarahnita(sejarah dan nilai-nilai tradisional) sudah didata dan dibuat jadwal kegiatannya.


Adat Istiadat Dalam Kehidupan Bermasyarakat

Di dalam masyarakat juga terdapat adat istiadat. Apa itu adat istiadat? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adat didefinisikan sebagai aturan (perbuatan) yang lazim diturut atau dilakukan sejak dahulu kala. Adat adalah wujud gagasan kebudayaan yang terdiri atas nilai-nilai budaya, norma, hukum, dan aturan-aturan yang satu dengan yang lainnya berkaitan menjadi satu sistem atau kesatuan. Sementara istiadat didefinisikan sebagai adat kebiasaan.

Adat istiadat adalah himpunan kaidah-kaidah sosial yang sejak lama ada dan telah menjadi kebiasaan (tradisi) dalam masyarakat. Sebagai contoh, dalam masyarakat Jawa terdapat adat istiadat untuk melakukan upacara Selapanan ketika seorang bayi telah berumur 40 hari. Upacara ini sudah menjadi kebiasaan masyarakat Jawa sejak lama. Umumnya, orang meyakini bahwa kaidah-kaidah sosial dalam adat istiadat merupakan kehendak nenek moyang atau makhluk yang mengatur kejadian-kejadian alam yang bersifat gaib dan sulit dimengerti oleh orang awam. Oleh karena itu, aturan-aturan yang ditetapkan adat harus dijalankan. Hal itu akan membuat warga terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti penyakit dan bencana.


Pembagian Adat Istiadat
 
Adat istiadat bisa berbentuk tertulis dan tidak tertulis. Contoh adat istiadat yang tertulis antara lain adalah:

1. Piagam-piagam raja (surat pengesahan raja, kepala adat)
2. Peraturan persekutuan hukum adat yang tertulis seperti penataran desa, agama desa, awig-awig (peraturan subak di Pulau Bali).
   
Contoh adat istiadat yang tidak tertulis, antara lain adalah;

1. Upacara ngaben dalam kebudayaan Bali
2. Acara sesajen dalam masyarakat Jawa
3. Upacara selamatan yang menandai tahapan hidup seseorang dalam masyarakat Sunda.

Umumnya, adat istiadat antara satu daerah berbeda dengan daerah lainnya. Hal ini disebabkan karena kepercayaan, agama, kebiasaan, norma, dan pandangan hidup masyarakat di daerah-daerah tersebut memang berbeda. Biasanya masyarakat merayakan adat istiadat tersebut dengan berbagai pesta, kesenian, hiburan, pakaian, olah raga, dsb. Contohnya di daerah Cirebon-Indramayu dengan adat Ngarot, Sedekah bumi, Nadran, Jaringan, Ngunjung, Ruwatan dll. Biasanya masyarakat akan melakukan kegiatan kesenian, kuliner bahkan pertunjukan wayang kulit,tari topeng, sandiwara dan masih banyak lagi.
        
Seperti yang kita ketahui karya seni juga merupakan hubungan timbal balik yang tak terpisahkan dari suatu budaya. Karena pada dasarnya budaya juga tak terlepas dari sebuah tradisi, Tradisi (Bahasa Latin: tradition “diteruskan”) atau kebiasaan, dalam pengertian yang paling sederhana adalah sesuatu yang sudah dilakukan sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat. Hal yang paling mendasar dari tradisi adalah adanya informasi yang diteruskan dari generasi ke generasi baik tertulis maupun lisan.  Seni adalah sesuatu yang indah,diakui oleh masyarakat, dan dicintai oleh masyarakat. Sejak jaman dahulu, masyarakat suku jawa sudah terkenal dengan keseniannya yang sangat indah dan adiluhung. Selain indah, kesenian jawa juga mengandung ajaran-ajaran hidup yang tersembunyi. Petuah-petuah kehidupan yang tersirat ini menjadikan kesenian jawa memiliki nilai lebih tinggi penikmatnya. Produk-produk kesenian dan budaya jawa yang bias kita temui sehari-hari adalah wayang, seni tari, gamelan, batik, dan keris.

Wayang adalah salah satu puncak seni budaya bangsa yang menonjol diantara banyaknya khazanah budaya nusantara. Wayang meliputi seni peran, seni musik, seni suara, seni tutur, seni sastra, seni lukis, seni pahat, dan juga seni perlambang. Wayang juga memiliki fungsi sebagai media penerangan, pendidikan, hiburan, pemahanman filsafat, hiburan serta dakwah. Maka tak heran lagi jika wayang sering digunakan masyarakat dalam mengadakan sebuah tradisi adat yang merupakan hal yang sudah dilakukan sejak lama turun temurun.

0 Komentar