Seni Pertunjukan



Dalam Seni Pertunjukan unsur budaya hadir pada penciptaan karya seni gubahan, musik, penataan tari, dan lainya, yang secara tidak langsung meneruskan tradisi tempo dulu, bukan mencontoh budaya barat. Seni Pertunjukan merupakan bentuk seni yang cukup kompleks karena merupakan gabungan antara berbagai bidang seni seperti teater atau sendra tari biasanya terdiri atas seni musik, dialog, kostum, panggung, pencahayaan, dan seni rias. Dalam seni Pertunjukan sangat menonjolkan manusia sebagai actor atau artisnya.

Menurut Suhartono Rijoatmojo dalam buku Ethnologie, seni pertunjukan dibagi menjadi dua yaitu pertunjukan Tradisional dan pertunjukan modern.

Seni Petunjukan tradisional meliputi wayang kulit, wayang orang dan ketoprak, sebenarnya sudah mengandung media pendidikan pada hakikatnya seni pertunjukan itu sendiri, dalam perwatakan tokoh-tokohnya maupun dalam ceritanya. Menurut pengamat budaya kesenian wayang memiliki nilai lebih dibandingkan seni lainnya, karena kesenian wayang merupakan kesenian yang komprehensif yang dalam pertunjukannya memadukan unsur- unsur kesenian, diantaranya seni karawitan, seni rupa (tatah sungging) seni pentas (pedalangan) dan seni tari (wayang orang) disamping fungsinya sebagai hiburan, kesenian wayang juga memiliki fungsi estetika dsan serat dengan kandungan nilai yang bersifat sakral.

Sebagai media tontonan harus dapat menghibur penonton, menghilangkan stress dan menyenangkan hati dan biasanya tidak ada kaitanya dengan upacara ritual. Pertunjukan ini tampil hanya untuk peringantan kelahiran, resepsi pernikahan dan lain-lain.

Seni Pertunjukan setiap pementasannya, selalu membawa misi atau pesan yang ingin disampaikan kepada penonton baik bersifa sosial, politik, moral dan sebagainya. Secara umum memiliki 4 fungsi yaitu ritual, pendidikan sebagai media tuntunan, media penerangan atau kritik sosial dan fungsi terakhir hiburan dan tontonan, Untuk memenuhi fungsi ritual masih berpijak pada aturan- aturan tradisi. Sebagai media pendidikan, pertunjukan tradisional mentransformasikan nilai-nilai budaya yang ada dalam seni, Seorang seniman dituntut untuk dapat berperan semaksimal mungkin untuk peran yang dibawakannya. Keberadaan atau maju mundurnya seni pertunjukan tradisional sebenarnya dipengaruhi dua hal yaitu seniman (pekerja/pelaku seni) dan masyarakat pendukungnya

Seni pertunjukan Moderen misalnya drama, opera, fragmen, teater dan film dan banyak ditampilkan di media elektronik seperti televisi.

Pada era globalisasi saat ini banyak generasi muda yang tidak mengenal apa itu seni pertunjukan tradisional (wayang, wayang orang dan ketoprak), karena semakin canggihnya teknologi yang lebih simple dengan memperlihatkan film-film barat seperti supermen, batman, boy-boy dan lainya, anak- anak tak pernah berkhayal menjadi tokoh gatutkaca, Arjuna, Bima dan jaoan-jagoan kerajaan Amarta lainya seperti yang di khayalkan anak-anak generasi tua. Sebab pada masa kecil generasi tua kita, tidak mempunyai kesempatan menikmati bermacam-macam hiburan dari teknologi komunikasi seperti sekarang ini

Seni pertunjukan tradisional wayang orang mengalami perkembangan, salah satu perkembangan yang saat ini dapat kita saksikan adalah pertunjukan wayang bocah.

Fungsi Seni Pertunjukan
A.fungsi religius , digunakan untuk menyampaikan pesan religi kepada penontonnya.

b. Fungsi Sosial , senior yang sering digunakan untuk menyampaikan kritik sosial, penyampaian pemikiran, serta presentasi kebijakan kepada masyarakat atau dapat juga disampaikan sebagai sarana komunikasi.

c. Fungsi Pendidikan , Seni dimainkan sebagai media pendidikan, nilai edukasi yang diperdebatkan seperti nilai sosial, kolaborasi, disiplin dan pembelajaran.

d. Fungsi Estetik , seni pertunjukan senior yang dibuat sebagai karya seni bagi para seniman.

e. Fungsi Hiburan , pertunjukan hiburan berfungsu sebagai hiburan untuk melepaskan kejenuhan dan menghilangkan penat dari kegiatan keseharian.

Jenis Seni Pertunjukan
Berikut jenis-jenis seni pertunjukan, yang diharapkan:

Sebuah. Seni akrobat
b. Komedi / Lawak
c. Tari
d. Pentas musik
e. Opera
f. Sulap
g. Teater
h. Film
i. Seni kebahasaan puisi, pidato
j. Wayang
k. dan lain-lain

0 Komentar